****Orang PilihanQu****

  • Di dunia ini cuma ada 5 orang yang aku cintai, Ibuku, Ayahku, Saudara kandungku, Teman-temanku dan yang terakir adalah kau.
  • kenapa kau kuletakkan pada urutan yang terakhir? karena aku ingin kau menjadi Cintaku yang terakhir dan tak ada cinta yang lain selain cinta terakhirku pada dirimu.”
  • Begitu pun dirimoe, aku harap Cinta terakhirmoe juga buat aku........

Kamis, 11 April 2013

Lahirnya Seorang Demonstran

Anak ke empat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan, kelahiran Jakarta 17 Desember 1942 ini sejak kecil amat suka membaca, mengarang, dan memelihara binatang. Keluarga sederhana itu tinggal di bilangan Kebuk Jeruk, di suatu rumah sederhana di pojok jalan, bertetangga dengan orang tua Teguh Karya. Saudara laki-laki satunya, ya Soe Hok Djien, kakaknya, yang kita kenal sebagai Arief Budiman. Sejak SMP, Soe menulis buku catatan harian, termasuk surat-menyurat dengan kawan dekatnya. Semakin besar, ia semakin berani menghadapi ketidak adilan, termasuk melawan tindakan semena-mena sang guru. Sekali waktu, ia pernah berdebat dengan guru SMP-nya. Tentu saja guru itu naik pitam. DAlam catatan harian Soe menulis "Guru model begituan, yang tidak tahan dikritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan dewa yang selalu benar, Dan murid bukan kerbau" Sikap kritisnya semakin tumbuh ketika dia mulai berani mengungkit kemapanan. Misalnya, saat dirinya menjelang remaja, Soe menyaksikan seorang pengemis sedang makan kulit buah mangga. Dia pun merogoh saku, lau memberikan uangnya yang hanya Rp2,50 kepada pengemis itu. Di catatannya ia menulis:"Ya dua kilometer dari pemakan kulit mangga,'paduka' kita mungkin lagi tertawa-tawa, makan dengan istri-istrinya yang cantik-cantik.Aku bertamu orang-orang malang" Bacaan dan pelajaran yang di terimanya membentuk Soe menjadi pemuda yang percaya bahwa hakikat hidup adalah dapat mencintai, dapat iba hati, dan dapat merasai kedukaan itu. Soe melewatkan pendidikannya di SMA Kanisius. Tahun 1962-1969 ia menamatkan kuliah di Fakulatas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah. Ia kemudian masuk organisasi Gerakan Mahasiswa Sosialisasi (GMSos). Sementara, keadaan ekonomi makan kacau. Soe resah. Dia mencatat:"Klau rakyat Indonesia terlalu melarat, maka secara natural rakyat akan bergerak sendiri. Dan kalau ini terjadi, maka akan terjadi chaos. Lebih baik mahasiswa yang bergerak. maka lahirlah demonstran. hari-hari ndiisi dengan demo......... kisah selanjutnya terkandung dalam buku berjudul Soe Hok-Gie sekali lagi halaman 100. Mapala Faperta UBT-2012 Muhammad Rofi'i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama :
E-mail :
facebook :
Blogger :